Minggu, 22 November 2015

Mimpi



Tidak dapat dipungkiri bahwa kita sering mengalami mimpi dalam tidur kita. Benar bukan? Orang bermimpi lebih dari satu kali dalam semalam. Anehnya, kita sering tidak sadar dan jarang mengingat setiap mimpi dalam tidur kita. Tahukah teman-teman, mengapa mimpi itu terjadi? Mimpi dihasilkan dari kegiatan tubuh apapun itu sehingga mengubah tingkat kesiagaan dalam otak. Maka, dihasilkannyalah mimpi. Ternyata, pengaruh dari luar tubuh kita juga dapat memengaruhi mimpi. Dengungan yang cukup keras dapat dengan mudah membangunkan orang yang sedang bermimpi. Tetapi lebih sukar membangunkan orang tersebut ketika dalam keadaan tidur terlelap. Berbeda halnya bila kita memanggil nama orang yang sedang tidur. Orang akan mudah terbangunkan bila mendengar namanya disebut, baik ketika dalam keadaan sedang bermimpi maupun tidak. Hal ini mengesankan bahwa bagian otak “terjaga” meskipun rasa mimpi tidak sedang berjalan.
Apa tujuan mimpi?
Dari dahulu orang berpikir bahwa mimpi ada tujuannya dan bukan sekedar suatu kebetulan. Freud, seorang psikiater ternama percaya bahwa mimpi melukiskan pemenuhan harapan yang tidak dapat dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari karena harapannya tidak disetujui dalam masyarakat orang tersebut. Tidak semua mimpi pemenuhan harapan ini benar-benar pengungkapan, seringkali dalam bentuk samaran atau simbolik yang harus ditafsirkan oleh orang tersebut. Teori yang selanjutnya memusatkan pada gagasan mimpi sebagai pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari orang tersebut. Dalam mimpi ini, logika tidak tersusun, sebagai gantinya orang mengalami urutan emosi dari pemecahan masalah itu.
Mengapa mimpi berbeda-beda?
Kita sering mendapati ada yang selalu mengalami mimpi yang berwarna, namun ada juga yang bermimpi hitam putih saja. Ada satu pengobatan yang dianjurkan untuk mimpi buruk yang terjadi secara berulang adalah dengan cara penderita mencoba untuk membayangkan dirinya berhasil memecahkan situasi mimpi buruk sambil bermimpi. Selain itu, ada beberapa orang yang mengingat mimpinya, namun ada juga yang begitu yakin bahwa mereka tidak pernah bermimpi. Ilmu dunia Barat masih tidak memiliki gagasan jelas mengapa terdapat perbedaan-perbedaan ini dan makna apa yang dimiliki oleh mimpi. Namun, tradisi budaya di seluruh dunia kaya akan metode menafsirkan mimpi dan menganggap bahwa mimpi memiliki arti yang sangat penting.
Perlu diketahui pula bahwa dalam mimpi tidak ada arti yang tetap, sama halnya dengan ketika ada suatu benda sederhana dapat berarti hal-hal yang berbeda untuk orang yang sama pada waktu yang berbeda. Mimpi tidak selalu mencerminkan masalah dalam satu cara tertentu, tidak juga selalu melukiskan apa yang akan terjadi dalam keadaan tertentu. Beberapa mimpi hanyalah mimpi-mimpi bemain atau pemenuhan harapan sederhana. Sementara mimpi yang lain mungkin hanyalah gambar yang acak-acakan yang diingat karna hubungannya yang sangat aneh. Mimpi tidak boleh ditafsirkan oleh orang lain selain orang yang mengalami mimpi tersebut. Sebab, mimpi tersebut mungkin dapat memiliki arti bagi si pemimpi yang tidak dapat diketahui oleh orang lain. Nah, bila seseorang bertanya, “Menurutmu apa arti dari mimpi saya ini?”. Maka lebih baik dijawab dengan, “Apa arti mimpi itu bagimu?”.
Maka dari itu teman, sebenarnya mimpi tidak perlu ditanyakan ataupun diceritakan kepada orang lain. Sebab, akan menimbulkan keberagaman arti akan mimpi tersebut sehingga pemimpi bingung akan arti mimpinya yang sebenarnya. Cukup diri kita sendiri sajalah yang merenungkan apa arti mimpi kita. Ya walaupun tidak dapat dipungkiri, terkadang kita sering menceritakan mimpi kita kepada orang lain karena kita selalu mengingat mimpi yang kita alami. Namun, tidak ada salahnya jika kita sedikit demi sedikit mencoba untuk tidak menceritakan mimpi kita kepada orang lain, melainkan instropeksi diri mengapa kita bermimpi demikian dan apa maksud dari mimpi tersebut.
Diambil dari buku Pustaka Kesehatan Populer Masalah Psikologis, Lansia, dan Penyalahgunaan Obat, karangan Lukito Yuwono, dkk. Tahun 2009 oleh PT Bhuana Ilmu Populer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar